MATARAM — Fenomena produk-produk yang menggunakan lafaz asma Allah kini marak beredar dan kian meresahkan masyarakat. Salah satu yang terbaru ditemukan adanya lafaz Allah pada bagian bawah sepatu merek Homyped. Sepatu tersebut digunakan oleh tiga orang siswa kelas 4 dan 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Negeri Karang Baru, Mataram, Rabu (3/1).
Kepala Sekolah MI Negeri Karang Baru, Mataram, Muhammad Irwan Wardaini, mengatakan, penemuan sepatu berlafaz Allah itu awalnya ditemukan seorang guru fikih bernama Murad. Saat yang bersangkutan akan mengambil kunci di ruang kantor, ia melihat adanya jejak sepatu yang berbentuk lafal Allah.
“Kami menemukan ada tiga sepatu, awal mula kecurigaan berasal dari tanda jejak lafaz Allah di lantai tangga, Senin kemarin. Akhirnya, jejak itu kami foto karena siswa sudah pulang. Esoknya, Selasa, kami memeriksa semua sepatu milik siswa,” ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Rabu (3/2).
Usai pemeriksaan, akhirnya ditemukan tiga sepatu yang terdapat lafaz Allah di bagian bawahnya. Menurut dia, sekolah sudah meminta agar sepatu tersebut tidak dipakai kembali oleh siswa. Para siswa itu pun menyanggupi permintaan tersebut. Selain itu, Irwan mengatakan, ia pun sudah meminta agar aparat kepolisian menelusuri hal tersebut apakah motif belaka atau benar lafal Allah.
Irwan mengaku sudah berkonsultasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mataram dan dinyatakan motif yang ada pada sepatu tersebut merupakan lafal Allah. Meski begitu, MUI meminta agar masalah tersebut tidak sampai menimbulkan permasalahan antarumat beragama.
“Beliau (TGH Mukhtar) mengatakan dilihat dari sisi mana saja itu merupakan lafaz Allah yang seharusnya dihormati dan dijunjung tinggi dan tidak diposisikan demikan. Tetapi, bukan kita menduga orang sengaja atau tidak sengaja. Mungkin bagi produsen ini motif belaka, hanya saja ada baiknya kita memberikan masukan kepada produsen atau pihak terkait,” ujarnya.
Menurutnya, sekolah khawatir masih terdapat sepatu-sepatu yang berlafaz Allah di sekolah lain. Irwan pun meminta produsen agar menarik semua produk sepatu yang berlafaz Allah tersebut. Apalagi, Kemenag NTB pun meminta agar permasalahan ini jangan sampai memicu disharmonisasi antarumat beragama.
Ia menegaskan, sekolah tidak pernah mengarahkan agar siswa memakai sepatu yang sama. Seluruh siswa dibebaskan untuk menggunakan sepatu apa saja. Tak disangka ada tiga siswa yang sepatunya ditemukan berlafaz Allah.
Irwan mengatakan, awalnya masalah tersebut akan diselesaikan secara internal dan tidak diekspose. Namun, permasalahan produk yang berlafaz Allah menyangkut akidah sehingga dia tidak ingin diam dan berharap tidak muncul masalah yang serupa.
Sumber: Republika.co.id
0 comments:
Post a Comment