Rahmasari dari Dusun Hujung, Haratai 2, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Dalam |
Topik TerKini - Jejaring media Facebook baru saja dikejutkan dengan kemunculan foto ‘gadis rimba’ nan cantik yang sedang beraktivitas di rumah sederhana.
Foto ini diunggah Donny Sophandi di akun Facebook-nya, 2 Maret 2016.
Meskipun baru sehari lamanya, foto ini banyak menarik respon dari netizen.
Setidaknya, hingga Kamis (3/3/2016) sore, foto ini sudah disukai lebih dari 500 kali, dibagikan lebih dari 600 kali, dan dikomentari lebih dari 124 kali.
Dalam foto ini, si gadis ‘diceritakan’ dalam sebuah mozaik berbingkai.
Bagian atas foto adalah fotonya saat masih kecil, sedangkan bagian bawah foto adalah fotonya yang terbaru.
“Gadis belantara menuju Ibu Kota. Namanya Rahmasari, foto atas saya abadikan pada tahun 2006 ... di depan rumahnya di Dusun Hujung, Haratai 2, Kecamatan Loksado (Kabupaten Hulu Sungai Dalam, Kalimantan Selatan, red). Saat itu Rahma baru duduk di kelas 3 SD. Foto bawah saya abadikan pada 27 Februari 2016, saat Rahma liburan kuliah persis di depan rumahnya 10 thn lalu,” begitu tulis Donny dalam postingan ini.
Seperti yang sudah terlihat, foto bagian atas adalah ketika Rahma masih kecil, mengenakan kaus berwarna merah muda.
Di sekitarnya ada bocah (lebih kecil darinya).Kemudian, foto bagian bawah adalah Rahma ketika sudah dewasa; ia terlihat mengenakan kaus warna ungu dipadu dengan celana pendek berwarna gelap.
Foto Rahma dewasa ini ada tiga sekuel.
Dua sekuel menunjukkan ia sedang duduk di teras rumah punggung terbuat dari kayu.
Sedangkan satu sekuel lainnya adalah foto Rahma ketika sedang beraktivitas dengan kayu bakar—barangkali ia sedang membakar (makanan) sesuatu.
Di belakang Rahma ada seseorang yang terlihat menutup diri dengan kain sarung.
Menurut kisah Donny, Rahma kini mengadu nasib dan menuntut ilmu di Jakarta.
Donny tidak menyebutkan di sekolah atau kampus mana.
“Meski bergelut dengan gemerlap kota metropolitan dan pertumbuhan modernisasi yang tak terbendung, Rahmasari tetap seorang gadis dusun. Gadis yang masih memelihara adat istiadat serta budaya yang diturunkan orang tuanya, yaitu kesederhanaan,” cerita Donny.
Sekedar diketahui, merujuk pada Wikipedia, Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah salah satu kabupaten di KalimantanSelatan, Indonesia.
Ibu kota sekaligus pusat pemerintahan terletak di Kandangan. Hulu Sungai Selatan memiliki luas sekitar 1.703 km² dan berpenduduk sekitar 212.485 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010).
Letak Geografis kabupaten Hulu Sungai Selatan terletak antara 2°29′ 59″- 2° 56’10″ LS dan 114°51′ 19″ – 115° 36’19″ BT.
Secara geologis daerah ini terdiri dari pegunungan yang memanjang dari arah timur ke selatan, namun dari arah barat ke utara merupakan dataran rendah alluvial yang kadang-kadang berawa-rawa.
Kondisi topografi ini menyebabkan udara di wilayah ini terasa dingin agak lembap dengan curah hujan pada tahun 2002 sebanyak 2.124 mm.
Dari arah utara melingkar ke arah barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan di aliri oleh Sungai Amandit bermuara ke Sungai Negara (anak sungai Barito) yang berfungsi sebagai sarana prasarana perhubungan dalam kabupaten dan ke kabupaten lainnya.
Sungai Amandit mempunyai dua cabang sungai, yaitu Sungai Bangkan dan Sungai Kalumpang.
Tanah di wilayah Hulu Sungai Selatan Selatan sebagian besar berupa hutan dengan rincian Hutan Lebat (780.319 Ha), Hutan belukar (377.774 ha), dan hutan rawa (90.060 Ha), Hutan Sejenis (352.840 Ha) Tanah berupa semak/alang-alang seluas 870.314 ha , berupa rumput (50.119), dan untuk lain lain (83.014).
Sedangkan penggunaan untuk sawah 413.107 ha, perkebunan 437.037 ha dan untuk perkampungan 57,903 ha serta untuk Tegalan (48.612 Ha). Bentuk geologi wilayah Hulu Sungai Selatan sebagian besar berupa Aluvium Muda dan Formasi Berai.
Sumber : www.tribunnews.com
0 comments:
Post a Comment